Minggu, 10 Januari 2010

Little Man Tate


Film ini berkisah tentang kehidupan Fred Tate, seorang anak Gifted atau anak berbakat yang lahir dari hasil rekayasa genetika dan hidup dengan seorang Ibu (Dede). Sejak kecil, Fred sudah menunjukkan kemampuannya yang luar biasa. Namun hanya Ibunyalah yang menyadarinya. Fred kecil yang masih bayi, sudah bisa membaca padahal Ibunya tidak pernah mengajarinya. Dan ketika memasuki usia tujuh tahun, ketika Tate sudah masuk sekolah dasar, Tate semakin menunjukkan bakatnya yang sangat luar biasa. Tate mahir bermain piano, bahkan memainkan not lagu dari belakang, selain itu Tate sangat cepat dalam menguasai angka, sehingga kemampuan matematika dan fisikanya tanpa batas. 


Namun, walaupun begitu Tate tidak mendapatkan dukungan dari sekolah dan lingkungan sosialnya. Gurunya tidak menyadari bakatnya dan hanya menganggapnya aneh, karena Tate tidak pernah memperhatikan pelajaran, dan hanya melamun di kelas. Begitu pula dengan teman-temannya di sekolah. Karena Tate sering melamun dan penyendiri, teman-temannya menjauhinya. Apalagi, Tate termasuk anak yang memiliki fisik yang lemah, sehingga tate tidak pernah diajak bergabung dalam permainan-permainan olahraga.

Tate menjadi semakin kesepian, dan menenggelamkan diri pada isu global yang ia baca dari buku-buku dan berita TV. Hanya Dede yang memperhatikan dan memberikan kebutuhan kasih sayang padanya. Namun pada saat Jane – seorang psikolog – menemukan Tate dan mengajaknya untuk mengikuti Olimpiade, Tate menyadari bahwa ia bukanlah satu-satunya anak yang ”berbeda” dan merasa kesepian. Bersama Jane, Tate mendapatkan dukungan dan stimulus untuk semakin mengembangkan kemampuan berpikirnya. Tate merasa disanjung dan didukung. Namun, Tate masih tidak bisa mendapatkan teman bermain. Tate masih merasa kesepian dan sendiri.


Sampai suatu saat, Tate menyadari bahwa orang yang benar-benar ia butuhkan adalah Dede, ibunya. Hanya ialah yang menerima Tate apa adanya, dan tidak menuntut apa-apa, serta sanggup memberikan kasih sayang secara tulus. Inilah titik balik dalam kehidupan Tate. Ia menyadari bahwa di dunia ini masih ada tempat baginya jika ia mau beradaptasi dengan lingkungannya dan menerima keadaan bahwa dirinya dilahirkan sebagai anak yang berbakat. Sejak itu, Tate memiliki teman-teman bermain dan dua orang dewasa yang mendukungnya secara mental dan emosional, yakni Jane dan Dede.

Karakteristik pribadi gifted yang muncul dalam film:
  1. Sangat cepat dalam belajar, hingga melebihi kemampuan anak sebayanya. Misal; Tate sudah mampu membaca saat usianya masih balita, dalam usianya yang masih 7 tahun Tate sudah mampu bermain piano selayaknya orang dewasa dan mampu memahami fisika dan matematika bahkan tanpa batas. Bahkan saat dia ikut Jane kuliah, diapun bisa menyerap materi dengan baik. Mahasiswa lain malah meniru pekerjaannya.
  2. Haus akan pengetahuan dan tertantang dengan materi yang lebih sulit. Tate adalah kutu buku dan pembaca yang kritis. Begitu ia diajak Jane untuk mengikuti perkuliahan, ia langsung bisa menyerapnya dengan baik.
  3. Sering melamun (saat di kelas sekolah regular), terlihat bosan dan mengabaikan pelajaran yang itu-itu saja. Ini adalah karakter yang ditunjukkan anak berbakat yang under achiever. Tapi begitu ia masuk pada kelas yang menawarkan materi yang menantang, iapun jadi lebih tertarik dan bersemangat dalam menerima materi.
  4. Ikut memperhatikan dan merisaukan tentang permasalahan global yang dibacanya melalui buku dan berita TV. Bahkan Tate sering tidak bisa tidur karena memikirkan lingkungan sekitarnya.
  5. Kemampuan verbalnya luar biasa. Tate mengetahui banyak kosa kata yang seharusnya digunakan oleh orang dewasa dan membuat syair puisi yang sangat mengagumkan yang tidak mungkin dibuat oleh anak normal sebayanya.
  6. Suka bereksperimen terhadap sesuatu. Contohnya ketika ia sering bermain piano dengan memulai nada dari belakang, membongkar telepon dan membuat benda baru dari pensil. Tate berpikir tidak lazim, karena pensil tersebut seharusnya digunakan untuk menggambar, tapi malah dibuat benda baru menyerupai susunan molekul olehnya. Sedangkan lagu yang baginya terlalu mudah, dimainkan dari belakang sehingga teman-temannya menganggapnya aneh. 

Kebutuhan sosioemosional pada pribadi gifted yang muncul pada film:
Pribadi gifted juga membutuhkan sosok dan kasih sayang ayah dan ibu. Mereka butuh perlindungan, rasa aman dan waktu yang dihabiskan bersama dengan orang tua mereka. Tate adalah sosok pribadi gifted yang mendapatkan kasih sayang dari ibunya, sedangkan Jane memiliki masa lalu yang miskin akan sentuhan kasih sayang orang tua. Tate merasa bersalah saat ia meninggalkan ibunya untuk mengikuti Jane pergi ke perkuliahan. Iapun menyesal dan sengaja berperilaku buruk pada Jane agar ia dapat pulang dan bertemu kembali dengan ibunya.

Pribadi gifted, membutuhkan teman bermain dan sahabat. Kelebihan yang mereka miliki seringkali membuat mereka merasa sendiri karena tidak ada teman yang mengerti pola pikir dan apa yang mereka pahami. Mereka akan cenderung merasa kesepian dan ingin agar memiliki teman sebagaimana anak normal yang lainnya. Tate sangat ingin mempunyai dan berhubungan dengan banyak teman, tapi teman-temannya di sekolah biasa menganggapnya sebagai anak yang aneh. Tate juga juga tidak ingin terlihat pintar agar dapat diterima secara sosial oleh teman-temannya.


 Jadi menurut saya, bila dikaitkan dengan teori Triadich Models (Renzulli-Monks, 1995), keberbakatan Tate ini merupakan gabungan motivasi, kreatifitas, dan kemampuan luar biasa. Motivasi Tate terlihat saat dia tertarik oleh materi yang menantang, tertarik oleh kalender yang berisi lukisan, dan yang paling terlihat adalah saat ia ingin sekali bertemu dengan ahli matematika di sekolah Jane. Kreatifitasnya terlihat saat dia membuat susunan molekul dari pensil yang seharusnya digunakan untuk menggambar. Kemampuan luar biasanya tampak saat ia bisa membuat puisi yang kosa katanya tidak mungkin diciptakan oleh anak seumurannya, lalu ia bisa memainkan nada dari belakang, dan yang paling tampak adalah saat dia berhasil menjawab soal matematika yang sangat kompleks dalam waktu yang sangat singkat dan tanpa perlu menghitung lama, cukup membayangkan angka-angkanya. Ketiga unsur tadi didukung oleh faktor keluarga dimana ibunya berusaha mendidik dengan cara memenuhi kebutuhan keberbakatan dari Tate, yaitu saat ia tidak bisa tidur, ibunya mengajak permainan menebak bayangan, lalu berusaha menjawab dengan benar setiap pertanyaan yang diajukan oleh Tate. Tidak lupa sang ibu juga memenuhi kebutuhan afeksinya. Sedangkan di lingkungan sekolah yang baru, Jane juga memenuhi kebutuhan intelektual Tate. Lalu faktor lingkungannya yang mendukung adalah teman-temanya di sekolah yang baru. Oleh karena itu kebutuhan Tate akan afeksi dan intelektual terpenuhi karena dukungan dari ketiga faktor tadi, dan Tatepun tumbuh menjadi anak berbakat yang bahagia.

1 komentar:

boboy mengatakan...

wowowo

makasi, berguna banget!