Hal
yang harus diperhatikan bagi anak slow learner dalam belajar membaca adalah
proses “lihat dan baca”. Anak harus memperhatikan apa yang ia lihat dan
bagaimana melafalkannya. Hal ini perlu dilakukan agar anak terbiasa mengatakan
apa yang ia baca (dalam Griffin, 1978).
Ada
beberapa metode belajar membaca yang bisa membantu anak slow learner untuk belajar membaca, namun tiap metode memang ada
kelebihan dan kelemahannya masing-masing yang nantinya disesuaikan dengan
karakteristik anak. Metode tersebut adalah sebagai berikut:
1. Metode
alfabet
Metode
ini mengajarkan kembali mengenal huruf dan pelafalannya. Setelah itu menyusun
menjadi kata dan kalimat. Prinsip “lihat dan baca” tampak pada saat anak
menyebutkan huruf dan kata yang akan ia baca. Keuntungan dari metode ini adalah
anak akan terbiasa dengan struktur penyusunan kata yang terdiri atas
huruf-huruf karena huruf yang akan diolah disajikan secara nyata. Hanya saja
kelemahan dari metode ini adalah harus disajikan dalam bentuk yang menarik agar
anak tidak mudah bosan. Maka dari itu metode ini biasanya dikombinasikan dengan
gambar yang menarik.
2. Metode
phonic
Metode
ini dilakukan dengan cara menirukan suara dari kata yang diucapkan. Kelebihan
dari metode ini adalah anak bisa mempelajari langsung kata-kata yang terdengar
asing bagi mereka. Kelemahannya adalah metode ini sangat mengandalkan kemampuan
auditori dari anak. Ada beberapa anak yang kesulitan untuk memahami percampuran
beberapa huruf yang dibaca menjadi satu kata.
3. Metode
menulis kata dalam kalimat yang belum lengkap
Metode
ini dilakukan dengan cara memberikan anak soal berupa kalimat yang belum
lengkap dan ia harus menyebutkan kata yang tepat untuk mengisi kalimat
tersebut. Setelah itu anak menuliskannya di kertas. Keuntungannya adalah anak
bisa belajar makna dari kata dalam kata. Hanya saja kelemahannya struktur kata
menjadi terabaikan. Kemungkinan untuk “menebak-nebak” sangat besar.
4. Metode
linguistik Metode ini merupakan metode mengenal kata dengan cara memberikan soal dalam naskah kertas dan anak juga akan mendengarkan kalimat yang diucapkan orang lain. Soal berupa kalimat yang belum selesai. Anak diminta untuk melanjutkan kalimat tersebut. Keuntungan dari metode ini adalah anak bisa mempelajari kalimat secara keseluruhan sebagai bahasa komunikasi. Kelemahannya adalah metode ini membutuhkan kemampuan dasar yang sudah baik dalam membaca, sehingga untuk anak yang kesulitan mengeja huruf akan kesulitan pula jika menggunakan metode ini (dalam Griffin, 1978).
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar